Tim jurnalistik blasman berkesempatan untuk mewawancarai beberapa pihak. Selaku guru pendamping peserta lomba monolog dari SMP Negeri 1 Sukawati, Dewa Pujana, mengatakan bahwa lomba ini sangat bermanfaat bagi siswa-siswi untuk mengembangkan minat dan bakat mereka. Ia juga berpendapat bahwa lomba ini dapat melatih mental siswa-siswi untuk tampil di depan umum. Ikut menyuarakan pendapatnya, salah satu peserta lomba monolog dari SMP Negeri 1 Sukawati, Kadek Cintya Pratiwi Maharani, mengatakan bahwa lomba ini berhasil membuatnya keluar dari zona nyaman dan mendapatkan banyak pengalaman baru.

Disisi lain, juri lomba mesatua Bali, Made Sudana atau Jero Mangku, mengatakan bahwa lomba-lomba seperti ini sangat bagus untuk diadakan. "Selain untuk melestarikan budaya Bali, lomba ini juga dapat membantu siswa-siswa belajar menggunakan bahasa Bali yang baik dan tak luput dari aspek penilaian lomba mesatua Bali yaitu aspek kebahasaan, vokal, penjiwaan/penghayatan, dan durasi waktu." pungkas jero mangku. Selain juri, salah satu peserta lomba mesatua Bali dari SMP Negeri 2 Denpasar, Putu Adevia Chandrahayu, mengatakan bahwa dirinya senang bisa mengikuti lomba ini. Adevia berharap lomba mesatua Bali dapat terus diadakan di tahun-tahun berikutnya. "Saya berharap dengan mengikuti lomba ini, para siswa yang telah mendengarkan/menonton saya dapat termotivasi untuk melestarikan budaya Bali," sambung Adevia mengungkapkan harapannya.